Tapi saya.? “Ya Allah aku sakit apa.?”
Selalu begitu, dan tidak pernah ada jawaban.
Selalu begitu, dan tidak pernah ada jawaban.
Saya lebih baik diam dan tidak tahu apapun tentang apa yg saya alami, dari pd saya harus mendengarkan vonis dokter yg mungkin akan membuat saya makin sakit. Pada saatnya nanti saya akan tau sakit apa yg saya derita, tp saya menolak untuk tau sekarang. Dengan vonis dokter mungkin saya akan tau dan lebih menjaga kesehatan saya, tapi itu juga bisa membuat saya harus menghindari semua yang saya suka dan yg ingin saya lakukan. Dia (baca: dokter) hanya akan meminta saya untuk tidak makan sesuatu yg mungkin saya suka, meminta saya untuk duduk manis di rumah menjadi sesosok gadis manja yg bergantung dengan obat dan orang2 disekeliling saya, itu bukan sya yang sebenarnya. Saya benci kehidupan yang seperti itu. Saya sangat menikmati hidup saya yg sekarang ini, saya bahagia bersama teman2 dan orang2 disekeliling saya. Saya tidak harus bermanja2an untuk mendapatkan perhatian, saya tidak perlu menuliskan sederet penyakit yg pernah saya derita karna orang akan merasa kasihan melihat saya, dan saya tidak suka dikasihani. Jadi biarkan saya hidup normal selayaknya manusia sehat yang lain.
Saya tidak menyesal kalopun saya harus sakit2an setiap bulan, kalopun saya memiliki tekanan darah yg sangat2 rendah, bahkan bisa dibilang tidak normal. Saya tidak mengeluh dengan keadaan saya yang seperti ini krna seseorang pernah bilang kepada saya bahwa mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, itu hanya akan menciptakan kebimbangan di hati. Sederet pertanyaan yg sebenarnya ingin saya tanyakan kepada sesosok dokter, lenyap ntah kemana. Saya hanya tidak ingin terpuruk dlm kesedihan menyesali sakit yg saya derita. Cukup tau saya sakit saja. Tp tidak perlu tau sakit apa. Itu akan membuat saya takut.
Ada 3 hal yg ditakutin orang didunia ini, termasuk saya, takut miskin, takut kehilangan dan takut mati. Saya juga merasakan semua itu terutama takut mati. Tapi saya sadar kalo nyawa ini bukan milik saya, Tuhan pasti akan menjemput makhluknya kapanpun Dia mau. Saya sudah pasrah. Bukan saya tidak mau berusaha untuk sembuh, saya sudah pernah mencobanya, dan itu sungguh mengerikan. Bagaimana mungkin saya harus tergantung pada obat2an setiap harinya.? Apa saya ini mayat hidup.? Saya tidak mau.!!
Sekarang ini saya sakit untuk yg kesekian kalinya dalam bulan ini. Sakit bulanan rutin sudah dpt saya terima dengan ikhlas. Saya sudah tau ini pasti akan terjadi pada saya.
Saya tau Tuhan tidak menanyakan kepada manusia apakah dia mau menerima kehidupan.? Itu bukan pilihannya, kita harus menerimanya. Satusatunya pilihan adalah bagaimana cara kita menerimanya. maka saya belajar untuk menerima kehidupan saya :)
0 komentar:
Posting Komentar