aku masih simpan kisah malam itu
di saat indah matamu buka hatiku
merasakan getar cintaku kembali
jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu
reff:
sayang selama ini kau kemana
seumur hidup ku mencari
tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
cinta tak pernah terbayang olehku
indahnya rasa yang kau beri
saat ku menemukanmu
hati ini tlah hidup sendiri
kau angkat aku jadi lebih jauh
yang tak akan pernah mampu aku hadapi
di saat cintamu selamatkan aku
jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu (kamu)
repeat reff [2x]
sayang selama ini kau kemana
seumur hidup ku mencari
tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
di saat indah matamu buka hatiku
merasakan getar cintaku kembali
jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu
reff:
sayang selama ini kau kemana
seumur hidup ku mencari
tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
cinta tak pernah terbayang olehku
indahnya rasa yang kau beri
saat ku menemukanmu
hati ini tlah hidup sendiri
kau angkat aku jadi lebih jauh
yang tak akan pernah mampu aku hadapi
di saat cintamu selamatkan aku
jiwa ini tlah sempurna karena aku punya kamu (kamu)
repeat reff [2x]
sayang selama ini kau kemana
seumur hidup ku mencari
tuk jatuh cinta terakhir itu kamu
Karena aku punya kamu yang dinyanyika Igo Idol mengalun merdu dari laptop milik Ku. Seperti itulah suasana hatiku sekarang, berbunga-bunga memikirkan sang pujaan hatiku, Rayen. Ntah apa yg ada di diri seorang Ray (begitu biasa dia dipanggil, red) hingga membuat aku tergila-gila padanya. Dia bukan termasuk kategori cowo populer sedangkan aku adalah seorang gadis populer yg bisa dibilang cantik, dan terkadang membuat Prisila sahabat dekatku iri denganku.
Semua berawal dari perkenalan kami pada acara ospek di kampus ku.
“aaaghrrr . . . “
keluhku melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 07:07 wib. Aku sudah telat 7 menit di ospek pertamaku, dan aku sudah membayangkan hukuman-hukuman mengerikan yg akan aku terima dari kakak-kakak senior berdarah dingin itu.
Tapi langkah buru-buruku berhenti ketika aku melihat ada orang lain di belakangku yang jalan begitu santainya. Terlihat dari seragam yang dikenakan sepertinya dia juga mahasiswa baru, tapi kenapa dia bisa sesantai itu padahal sudah jelas-jelas telat.
“hai . . .” sapa si cowo.
Aku menoleh ke kanan kiri depan dan belakang, tak ada seorangpun kecuali kami berdua. Ini pertanda dia menyapaku.
“hai . . .” jawabku sedikit ragu.
Dia kembali berjalan dengan santainya melewati aku. Tanpa memandangku sedikitpun.
“ga biasanya ada cowo yang ga mau melihatku, walaupun hari ini aku berpenampilan norak tapi aku masih terlihat cantik, apa cowo itu ga suka cewe cantik.?” Batinku
“sudah selesai bengongnya.? hukuman kita akan lebih berat kalo kamu melamun lebih lama lagi” teriaknya menyadarkan aku.
“eeh . . . iya tunggu” jawabku salting mengejar langkahnya. “aku Karlin, Karlina Andrean” aku mencoba memperkenalkan diri dan mengulurkan tanganku.
“Rayen Agustian” jawabnya singkat sambil menyambut uluran tanganku.
Begitulah awal perkenalan kami. Selanjutnya kami menyusuri koridor dengan langkah santai dan hening tanpa sepatah katapun.
Hari itu hanya kami berdua yang telat datang, dan telatnya ga tanggung-tanggung 20 menit boo.! jadi para senior berdarah dingin memutuskan menghukum kami dengan seberat-beratnya. Mereka meminta kami membersihkan seluruh laboratorium di kampus. Sungguh kejam.!
“huuuft . . .” keluhku ketika selesai mengelap bersih meja ke 6.
Tiba-tiba sapu tangan biru itu mendarat mulus di jidat hingga pipiku. Aku kaget sekali, siapa yang begitu baik mengelap keringatku.? Ternyata dia adalah Ray.
“eehhh . . . “ kaget dan salting aku sedikit menjauhkan tubuhku dari Ray.
“maaf, aku ga tega aja lihat kamu berkeringat kaya gitu” katanya lembut menyerahkan sapu tangannya padaku.
“makasih” ucapku sedikit salting.
Ray adalah sesosok cowo yang bisa dibilang cuek. Seorang cowo normal tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk berdekatan dengan cewe secantik aku. Kami berduaan cukup lama dalam satu ruangan tapi dia sama sekali tidak peduli padaku. Sampai akhirnya Arif datang menghampiri kami.
“Ray, minum dulu nih. Uda waktunya istirahat” ucap Arif sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada Ray. “ini buat kamu Lin, haus juga kan.?” Katanya membuyarkan lamunanku.
“makasih ya” aku dan Ray berbarengan mengucapkan pada Arif.
Arif adalah sahabat Ray. Mereka bersama-sama datang dari luar Jawa untuk mengasah ilmu di pulau padat penduduk ini. Arif berbeda dengan Ray, dia sangat energic dan banyak bicara. Tidak seperti Ray yang hanya diam dan tersenyum tipis ketika mendengar lelucon.
Ray membuat aku penasaran hingga aku mengabaikan beberapa cowo populer yang mendekatiku. Bahkan cowo yang pertama kali aku incar dan menjadi motivasiku masuk universitas ini aku abaikan saat mendekati aku. Semua karena Ray. mungkin Armada benar, Cinta itu buta.
Melalui Arif akhirnya aku bisa lebih dekat dengan Ray. Terkadang aku pulang dari kampus bareng Ray untuk sekedar bisa bersama. Inilah pertama kali dalam hidupku aku mengejar seorang cowo. Dan perlu dicatat dia bukan cowo populer. semua kegiatan yang dia ikuti pasti aku ikuti, ntah sadar atau tidak tapi aku mulai tertarik dengannya.
@kelas Bahasa
“Lin, kantin yuk.!” Ajak Prisila saat jeda kuliah.
“hemm . . . aku udah makan tadi” jawabku
“ayolah, temenin aku. Laper nih” rengek Prisila
“oke deh” jawabku pasrah.
Salah satu kelemahanku adalah tidak bisa menolak ajakan sahabatku yang satu ini. Ini juga yang menjadi sebab jadwal keseharian yang aku buat sendiri sering tidak aku tepati.
Sesampainya di kantin. Prisila langsung memesan semangkuk jumbo buryam (bubur ayam, red) dan aku hanya memesan orange jus favoritku.
Tiba-tiba segerombolan cowo datang menghampiri kami.
“hai cantik” sapa cowo berbadan jangkung yang aku lihat mirip tiang listrik itu.
“hai . . . “ jawabku dan Prisila bebarengan. Sebenernya kami tidak tau siapa cewe cantik yang dia maksud. Berhubung kami berdua sama-sama narsis dan merasa cantik yaudah jawab aja, hehehe.
“kamu Karlin kan.?” Tanya cowo yang konon bernama Tyo itu lagi sambil nunjuk aku.
“iya” jawabku cuek
“sekarang kamu harus mau jadi pacarku, ayo ikut aku” paksa dia menarik kencang tanganku.
Jelas saja aku menolak permintaannya yang tidak sopan itu “apa-apaan nih, pemaksaan. Aku ga mau.!” Tolakku setengah berteriak.
Tapi sepertinya Tyo dan para pengikutnya tidak mempedulikan ucapanku. Aku tetap saja ditarik, sedangkan Prisila yang mencoba menahanku di tahan oleh dua cowo lainnya. Ntah kenapa seisi kantin serasa tidak mau tau masalahku. Mereka cuek sampai akhirnya Ray dan Arif datang menyelamatkan aku.
“lepasin dia.!” Teriak Ray mengagetkan Tyo.
Aku menggigit tangan Tyo dan lari darinya menuju Ray. Sedangkan Prisila menendang kaki kedua cowo yang menahannya lari kepelukan Arif.
“kamu siapa berani-beraninya menentang aku” gertak Tyo kepada Ray.
Dengan mantap Ray menjawab “aku kekasihnya”.
Seketika aku berhenti bernafas beberapa detik, jantungku berdetak kencang mendengar ucapan Ray. Apakah ini sebuah pengungkapan cinta.? Atau hanya berpura-pura untuk menyelamatkan aku dari Tyo.?
Ray menggandengku berjalan cepat melewati Tyo dan para pengikutnya, menjauhi Arif dan Prisila yang tidak kalah kagetnya mendengar ucapan Ray.
Setelah sampai di dalam mobil ferrari f50 merah milik Ray kami hanya diam. Aku tidak berani bertanya apa maksud dia. Hingga dia mengucapkan sebuah kalimat yang membuatku hampir pingsan di tempat.
“kita pacaran saja, aku menyukaimu” ucapnya datar tanpa melihatku.
“apa.? Jangan bercanda deh Ray” tanyaku ragu.
“aku serius. Bukankah kita selama ini dekat.? Apa salahnya menjalin hubungan yang lebih serius.?” Ucap Ray meyakinkan aku.
“baiklah, aku akan mencoba mengisi hati dan harimu” jawabku mantap.
Mobil ferrari f50 milik Ray itu menjadi saksi acara pernyataan cinta Ray. Amat sangat tidak romantis sekali. Tapi dari sinilah kisah ku dan Ray dimulai.
........................................................ . . . . to be continue
0 komentar:
Posting Komentar